← Back Published on

Penting Ketahui CPR untuk Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

Pernahkah Anda melihat seseorang terkena serangan jantung? Penting bagi Anda mengetahui bagaimana cara pertolongan pertama untuk menyelamatkan orang terdekat Anda.

Serangan jantung adalah kondisi jantung berhenti secara mendadak saat terjadinya sumbatan total pada pembuluh darah. Sehingga darah tidak dapat dialirkan ke seluruh tubuh. Ketika terjadi situasi darurat tersebut, kerusakan otak hingga matinya sel-sel saraf dalam tubuh menjadi hal yang perlu dikhawatirkan. Dalam hitungan menit, kondisi ini bisa menjadi penyebab kematian, sehingga harus ditangani dengan cepat dan tepat.

Lakukan teknik cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau yang biasa dikenal sebagai Resusitasi Jantung Paru (RJP) ketika ada indikasi serangan jantung. CPR merupakan prosedur yang diberikan kepada penderita serangan jantung yang sudah tidak sadarkan diri. Prosedur ini dapat membantu sirkulasi dalam tubuh dan mengembalikan kemampuan bernapas. CPR adalah langkah pertama yang tepat untuk memberikan pertolongan pertama sembari menunggu ambulance datang.

Sebelum menjalankan prosedur CPR, pastikan korban dan penolong berada di tempat yang aman. Lalu periksalah respon atau kesadaran korban dengan memanggil dan menepuk bahunya. Jika tidak menjawab, maka lakukanlah prosedur CPR.



Cara Melakukan CPR

Dalam melakukan pertolongan pertama dengan teknik CPR, ada tiga tahapan dasar yang disebut C-A-B yang wajib dilakukan kepada pasien serangan jantung.



  1. Compression/Kompresi

Pemberian tekanan tinggi pada dada, yang dilakukan jika detak denyut jantung atau nadi tidak ditemukan dan pasien kehilangan kesadaran. Caranya dengan meletakkan satu telapak tangan tepat di tengah dada pasien, lalu meletakkan lagi di atasnya. Lalu tekan pada dada hingga 5-6 cm ke bawah, dan lakukan hingga 100-120 kali per menit secara konstan.

  1. Airways

Dilakukan untuk membuka jalur pernafasan pasien agar udara bisa masuk. Caranya dengan mendongakkan kepala pasien, menahan dahi dengan tangan, lalu mengangkat dagu untuk mengamankan jalur pernafasan pasien.

  1. Breathing

Memberikan nafas buatan dengan cara menjepit hidung pasien dan menghembuskan napas lewat mulut. Teknik ini harus dilakukan selama 2 kali setiap melakukan 30 kali kompresi.